Tiada yang lebih berharga untuk kita sumbangkan kepada Islam melainkan bekerja dengan jamaah dan melalui jamaah. Pendekatan jamaah selain dituntut oleh Islam, merupakan cara yang paling efektif untuk merealisasikan matlamat menegakkan Negara Berlandaskan Syariaat Islam
Dalam jamaah terkumpul individu individu yang memiliki persamaan, kemudian persamaan itu diikat dalam ikatan yang besar, umpama lidi jika satu mudah dipatahkan, maka bila sudah banyak diikat menjadi satu ikatan yang kukuh dan padu . Justeru kekuatannya boleh menyapu bersih apa
jua jenis sampah yang ada. Kekuatan yang terbena itu akan menjadi momentum untuk meletakkan ummah di tempat yang sewajarnya dan digeruni serta dihormati.
Kita hidup dalam masyarakat yang sangat arif bahawa kekuatan ummah itu hanya akan terbena
sekiranya organisasi itu dipacukan oleh kesepakatan para jamaah. Itu merupakan kata kunci yang jelas dan tidak boleh ditawar menawar. Kekuatan individu pastinya masih ada keterbatasannya dan keterbatasan itu hanya boleh diperlengkapkan dengan kekuatan kekuatan yang ada pada individu yang lain.
Pilihan untuk bekerja di dalam dan melalui jamaah hanya lahir dari kesedaran mendalam, tapi kesedaran saja tidak cukup melainkan disertai prasyaratan psikologis lain seperti kesedaran bahawa , kita adalah bahagian dari fungsi pencapaian tujuan.
Bila kita memasuki jamaah , kita harus bersiap untuk menjadi taat dan sehebat apapun seseorang individu dia tidak boleh merasa lebih besar daripada strategi, di mana ia merupakan salah satu bahagiannya.
Jika ada individu yang terasa ia lebih besar dari strategi jamaah , maka strategi itu akan beratakan. Untuk itu individu harus memiliki kerendahan hati yang tulus.
Selain itu ketaatan kepada pemimpin jamaah haruslah di letakkan pada urutan terpenting.
Pemimpin akan menjadi efektif apabila memiliki prajurit prajurit yang taat dan setia.
Namun , kreativiti tidak bertentangan dengan ketaatan dan kesetiaan; kita harus menggabungkan
ketaatan dengan kreativiti kerana ketaatan lahir dari disepelin dan komitmen, sementara kreativiti lahir dari kecerdasan dan kelincahan. Dan itu merupakan perpaduan yang utuh.
Jamaah yang efektif adalah jamaah yang upaya melontarkan idea idea yang bernas kemudian merealisasikannya. Sementara kemampuan memunculkan idea idea yang terbaik dan bernas itu lahirnya dari beberapa elemen ; Sasaran yang jelas, strategi yang tepat, pelaku yang bekerja dengan punuh semangat dan berada dalam linkungan kondusif.
Jamaah yaJng didirikan untuk menegakkan syariaat Allah SWT di muka bumi, akan menjadi efektif apabila ia memiliki syarat syarat berikut:-
Pertama, ikatan akidah, bukan kepentingan.
Orang yang bergabung dalam jamaah itu disatukan oleh ikatan akidah, dan bekerja untuk kepentindan Islam. Mereka tidak disatukan okeh kepentingan duniawi yang biasanya lahir dari kekuatan nafsu.
Kedua, Jamaah itu wadah, bukan tujuan.
Jamaah itu tetap di posisikan sebagai wadah bukan tujuan. Sehingga tiada alasan untuk memupuk
fanatisma kesetiaan kepada kumpulan tertentu. Hilangnya fanatisma memungkinkan jamaah itu saling bekerjasama diantara mereka, membangun jaringan kekuatan, seterusnya menghindarkan diri dari terjebak dalam pertarungan yang saling mematikan.
Ketiga, sistem bukan tokoh.
Jamaah akan menjadi efektif jika orang yang ada di dalamnya bekerja dengan sebuah sistem
yang jelas, bukan bekerja dengan seseorang yang berfungsi sebagai sistem. Pemimpin dan prajurit
hanyalah bahagian dari strategi. Menekala sistem adalah sesuatu yang terpisah.
Keempat, mengelola perbedaan bukan mematikannya.
Jamaah yang efektif mampu merobah keragaman menjadi sumber kreativiti kolektifnya.
Dan itu dilakukan melalui makanisma syura.
